Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum

Jumat, 25 Mei 2012

Sistem Pernapasan pada Manusia


Sistem Pernapasan pada Manusia

Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan. Ekspirasi adalah pengeluaran udara pernapasan dari alat pernapasan.

A. Organ Pernapasan

1. Hidung     

            Hidung merupakan muara keluar masuknya udara pernapasan. Di dalam hidung, udara mengalami beberapa perlakuan sebagai berikut :
a) Udara yang masuk akan disaring oleh rambut hidung
b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung
c) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.

2. Faring

            Faring merupakan saluran sepanjang 12,5 – 13 cm sebagai kelanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke laring.

3. Laring (Pangkal Tenggorokan)

            Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Dinding bagian dalam dapat digerakkan oleh otot untuk membuka dan menutup glotis. Glotis merupakan lubang/celah yang menghubungkan trakea dengan faring.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)

            Trakea ialah berupa saluran berongga dengan dinding dari cincin-cincin tulang rawan. Pada trakea terdapat otot polos untuk menjaga agar bronkus tidak mengempis saat bernapas. Trakea juga mengandung lendir dan silia untuk menyaring debu dan bakteri.
5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)
           
            Bronkus merupakan percabangan trakea menuju paru-paru. Bronkus bercabang lagi membentuk bronkiolus. Pada bronkiolus respirasi, terdapat gelembung alveolus sebagai tempat terjadinya pertukaran gas antara darah dengan udara bebas.

6. Paru-paru
           
            Paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru terbungkus oleh selaput rangkap yang disebut peura.



B. Kapasitas Paru-paru

1. Udara Pernapasan/Tidal

            Udara tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru saat terjadi pernapasan biasa. Kurang lebih sebanyak 500 cc / 0,5 l

2. Udara Suplementer

            Udara suplementer adalah volume udara yang dapat keluar dari paru-paru dengan mengembuskan napas sekuatnya setelah bernapas biasa. Kurang lebih sebanyak 1500 cc / 1,5 l

3. Udara Komplementer
           
            Udara komplementer    adalah volume udara yang dapat masuk paru-paru dengan menarik napas sedalam-dalamnya setelah bernapas biasa. Kurang lebih sebanyak 1500 cc / 1,5 l

4. Udara Residu

            Udara residu adalah volume udara yang selalu ada dalam paru-paru dan tidak dapat dikeluarkan/ selalu tinggal di paru-paru. Volumenya sebanyak 1000 cc / 1 l

5. Kapasitas Vital Paru-paru
           
            Kapasitas vital paru-paru adalah volume udara yang dapat keluar masuk secara maksimal dari atau ke paru-paru. Kurang lebih sebanyak 4000 cc / 4 l. Kapasitas vital paru-paru merupakan hasil penambahan udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer.
6. Kapasitas Total Paru-paru

            Kapasitas total paru-paru adalah volume udara yang dapat ditampung oleh paru-paru secara maksimal. Volumenya sebanyak 5000 cc / 5 l. Kapasitas total paru-paru merupakan penjumlahan dari kapasitas vital paru-paru dengan udara residu.



C. Teknik Pernapasan

1. Pernapasan Dada

a. Fase Inspirasi
            Saat fase inspirasi otot antar tulang rusuk mengalami kontraksi (tegang), volume rongga dada bertambah sehingga tekanan udara di paru-paru lebih kecil dibanding tekanan udara di atmosfer. Akibatnya udara luar masuk ke dalam paru-paru.

b. Fase Ekspirasi
            Saat fase ekspirasi otot antar tulang rusuk kembali relaksasi (kendur), volume rongga dada berkurang sehingga tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan di atmosfer. Akibatnya udara keluar dari paru-paru ke atmosfer.

2. Pernapasan Perut

a. Fase Inspirasi
            Saat fase inspirasi otot diafragma kontraksi (tegang), sehingga diafragma mendatar dan volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru lebih kecil dari tekanan udara luar sehingga udara masuk ke paru-paru.

b. Fase Ekspirasi
            Saat fase ekspirasi otot diafragma kembali relaksasi (kendur), sehingga diafragma melengkung ke atas dan volume rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan udara di paru-paru lebih besar sehingga udara keluar dari paru-paru.



D. Gangguan / Penyakit Sistem Pernapasan

1. TBC (Tuberculosis)

            TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini menginfeksi paru-paru yang menyebabkan timbulnya bintil-bintil kecil pada dinding alveolus sehingga mengganggu proses difusi oksigen. TBC juga dapat diakibatkan oleh gizi yang buruk. Gejala penyakit berupa : berat badan menurun drastic, batuk berdarah, sesak napas, dan berkeringat malam hari. Penderita TBC biasanya dikarantina di sanatorium.

2. Pneumonia

            Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, fungi, dan mikoplasma. Dapat juga disebabkan oleh alergi.

3. Influenza (Flu)

            Influenza merupakan peradangan selaput rongga hidung yang disebabkan oleh infeksi virus influenza. Dapat menular melalui udara.

4. Bronkitis

            Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada bronkus atau cabang tenggorok. Penyakit ini dapat disebabkan oleh debu, infeksi, asap rokok, dan bau-bauan menyengat yang dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan paru-paru.

5. Selesma

            Selesma disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Pada awalnya lendir pilek yang dihasilkan cair, kemudian menjadi hijau kekentalan. Penularan lewat udara dan kontak langsung dengan hidung.

6. Pleuritis

            Pleuritis merupakan peradangan pada pleura atau selaput pembungkus pasru-paru. Pada penderita pleuritis terdapat cairan yang berlebihan diantara lapisan pleura sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri.

7. Asma
           
            Asma adalah gangguan pada proses pernapasan karena adanya penyempitan saluran penapasan sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas. Asma dapat disebabkan oleh alergi, misalnya alergi terhadap udara, debu, bulu binatang, dll.

8. Kanker Paru-paru

            Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh rokok. Penyakit ini sangat sulit disembuhkan dan mematikan. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh hingga tidak terkendali.


9. Faringitis

            Faringitis adalah penyakit infeksi pada faring yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan terasa nyeri pada saat menelan makanan.

10. Difteri

            Difteri adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan bagian atas. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.

11. Asfiksi
           
            Asfiksi adalah gangguan pengangkutan dan pengikatan oksigen oleh hemoglobin (Hb). Asfiksi umumnya disebabkan oleh keracunan gas karbon monoksida (CO) dan sianida (Cn), kedua zat tersebut merupakan zat beracun yang mempunyai daya ikat terhadap hemoglobin. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar